Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat dalam Belajar
Salah satu
pendorong dalam keberhasilan belajar adalah minat belajar terutama minat
belajar yang tinggi. Minat belajar itu tidak muncul dengan sendirinya akan
tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi munculnya minat belajar. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar belajar siswa antara lain
sebagai berikut.
1. Minat
Minat belajar
seseorang akan semakin tinggi bila disertai minat, baik yang bersifat internal
ataupun eksternal. Menurut D.P. Tampubolon minat belajar merupakan .perpaduan
antara keinginan dan kemampuan yang dapat berkembang jika ada minat (1993 :
41). Seorang siswa yang ingin memperdalam Ilmu Pengetahuan tentang tafsir
misalnya, tentu akan terarah minat belajarnya untuk membaca buku-buku tentang
tafsir, mendiskusikannya, dan sebagainya.
2. Belajar
Minat belajar
dapat diperoleh melalui belajar, karena dengan belajar siswa yang semula tidak
menyenangi suatu pelajaran tertentu, lama kelamaan lantaran bertambahnya
pengetahuan mengenai pelajaran tersebut, minat belajar pun tumbuh sehingga ia
akan lebih giat lagi mempelajari pelajaran tersebut. Hal ini sesuai dengan
pendapatnya Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D.G bahwa .minat belajar akan
timbul dari sesuatu yang diketahui dan kita dapat mengetahui sesuatu dengan
belajar, karena itu semakin banyak belajar semakin luas pula bidang minat
belajar (1989 : 68).
3. Bahan Pelajaran dan Sikap Guru
Faktor yang
dapat membangkitkan dan merangsang minat belajar adalah faktor bahan pelajaran
yang akan diajarkan kepada siswa. Bahan pelajaran yang menarik minat belajar
siswa, akan sering dipelajari oleh siswa yang bersangkutan. Dan sebaliknya
bahan pelajaran yang tidak menarik minat belajar siswa tentu akan
dikesampingkan oleh siswa, sebagaimana telah disinyalir oleh Slameto bahwa
minat belajar mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap belajar, karena
bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat belajar siswa,
maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya
tarik baginya (1991 : 187).
Guru juga salah
satu obyek yang dapat merangsang dan membangkitkan minat belajar belajar siswa.
Menurut Kurt Singer, “Guru yang berhasil membina kesediaan belajar
murid-muridnya, berarti telah melakukan hal-hal yang terpenting yang dapat
dilakukan demi kepentingan murid-muridnya (1987 : 93). Guru yang pandai, baik,
ramah , disiplin, serta disenangi murid sangat besar pengaruhnya dalam
membangkitkan minat belajar murid. Sebaliknya guru yang memiliki sikap buruk
dan tidak disukai oleh murid, akan sukar dapat merangsang timbulnya minat
belajar dan perhatian murid.
Bentuk-bentuk
kepribadian gurulah yang dapat mempengaruhi timbulnya minat belajar siswa. Oleh
karena itu dalam proses belajar mengajar guru harus peka terhadap situasi
kelas. Ia harus mengetahui dan memperhatikan akan metode-metode mengajar yang
cocok dan sesuai denga tingkatan kecerdasan para siswanya, artinya guru harus
memahami kebutuhan dan perkembangan jiwa siswanya.
4. Keluarga
Orang tua
adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh karenanya keluarga sangat
berpengaruh dalam menentukan minat belajar seorang siswa terhadap pelajaran.
Apa yang diberikan oleh keluarga sangat berpengaruhnya bagi perkembangan jiwa
anak. Dalam proses perkembangan minat belajar diperlukan dukungan perhatian dan
bimbingan dari keluarga khususnya orang tua.
5.
Teman Pergaulan
Melalui
pergaulan seseorang akan dapat terpengaruh arah minat belajarnya oleh
teman-temannya, khususnya teman akrabnya. Khusus bagi remaja, pengaruh teman
ini sangat besar karena dalam pergaulan itulah mereka memupuk pribadi dan
melakukan aktifitas bersamasama untuk mengurangi ketegangan dan kegoncangan
yang mereka alami.
6. Lingkungan
Melalui
pergaulan seseorang akan terpengaruh minat belajarnya. Hal ini ditegaskan oleh
pendapat yang dikemukakan oleh Crow& Crow bahwa .minat belajar dapat
diperoleh dari kemudian sebagai dari pengalaman mereka dari lingkungan di mana
mereka tinggal (1988 : 352). Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan
dan perkembangan anak. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan
anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat bergaul, juga tempat bermain
sehari-hari dengan keadaan alam dan iklimnya, flora serta faunanya. Besar
kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bergantung
kepada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya (M.
Dalyono, 1997 : 130).
7. Cita-cita
Setiap manusia
memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para siswa. Cita-cita juga
mempengaruhi minat belajar belajar siswa, bahkan cita-cita juga dapat dikatakan
sebagai perwujudan dari minat belajar seseorang dalam prospek kehidupan di masa
yang akan datang. Cita-cita ini senantiasa dikejar dan diperjuangkan, bahkan
tidak jarang meSainspun mendapat rintangan, seseorang tetap beruaha untuk
mencapainya.
8. Bakat
Melalui bakat
seseorang akan memiliki minat belajar. Ini dapat dibuktikan dengan contoh: bila
seseorang sejak kecil memiliki bakat menyanyi, secara tidak langsung ia akan
memiliki minat belajar dalam hal menyanyi. Jika ia dipaksakan untuk menyukai
sesuatu yang lain, kemungkinan ia akan membencinya atau merupakan suatu beban
bagi dirinya. Oleh karena itu, dalam memberikan pilihan baik sekolah maupun
aktivitas lainnya sebaiknya disesuaikan dengan bakat dimiliki.
9. Hobi
Bagi setiap
orang hobi merupakan salah satu hal yang menyebabkan timbulnya minat belajar.
Sebagai contoh, seseorang yang memiliki hobi terhadap matematika maka secara
tidak langsung dalam dirinya timbul minat belajar untuk menekuni ilmu
matematika, begitupun dengan hobi yang lainnya. Dengan demikian, faktor hobi
tidak bias dipisahkan dari faktor minat belajar.
10. Media Massa
Apa yang
ditampilkan di media massa, baik media cetak atau pun media elektronik, dapat
menarik dan merangsang khalayak untuk memperhatikan dan menirunya. Pengaruh
tersebut menyangkut istilah, gaya hidup, nilai-nilai, dan juga perilaku
sehari-hari. Minat belajar khalayak dapat terarah pada apa yang dilihat,
didengar, atau diperoleh dari media massa.
11. Fasilitas
Berbagai
fasilitas berupa sarana dan prasarana, baik yang berada di rumah, di sekolah,
dan di masyarakat memberikan pengaruh yang positif dan negatif. Sebagai contoh,
bila fasilitas yang mendukung upaya pendidikan lengkap tersedia, maka timbul
minat belajar anak untuk menambah wawasannya. Tetapi apabila fasilitas yang ada
justru mengikis minat belajar pendidikannya, seperti merebaknya tempattempat
hiburan yang ada di kota-kota besar, tentu hal ini berdampak negatif bagi
pertumbuhan minat belajar tersebut.
terima kasih banyak, saya senang anda membantu saya lewat blog anda, seklai lagi trima kasih..
BalasHapusalangkah lebih baiknya dikasih daftar pustaka
BalasHapussepakat dengan toni kross
BalasHapus